Laman


Kamis, 30 Agustus 2012

Jalan-jalan ke Vietnam | Saigon... Saigon... Exploring Ho Chi Minh City (Part 5 - Cu Chi Tunnel)

Hellooowww.........
I'm back...

Ceritanya dilanjutin lagi yaa...

Di episode sebelumnya gw abis ajakin kalian liat-liat Cao Dai Temple, nah di bagian ini yuk gw ajakin ngintip masa-masa perang Vietnam. Seperti apa ya kisahnya?? Yuk ah dimulai...

Selesai melihat upacara ibadah penganut Cao Dai, tujuan berikutnya adalah Cu Chi Tunnel. Minibus yang kami tumpangi pun mulai meninggalkan Tay Ninh menuju Cu Chi. Berhubung hari sudah siang dan perut mulai membuat orkestra keroncong, Po tour leader kami pun mengajak ke sebuah kedai untuk makan siang. Tentu saja Po mencari tempat makan yang juga menyediakan makanan halal untuk kedua orang temen gw.

Tibalah saatnya makan siang....
Siang hari itu kami dibawa ke sebuah quan com (baca: restoran murah) yang katanya sih masakan di sini itu masakan ala Vietnam (cac mon an Viet Nam).

Jadi pengen tau nih masakan ala Vietnam itu yang kayak apa sih?? Siang itu gw pesen menu yang katanya sih "sapi lada hitam dimasak dengan bawang bombay" entah itu apa namanya dalam bahasa Vietnam. Sementara itu Litha (miss purple) pesen menu ikan dan Heru (mr. Sunglasses) pesen menu ayam goreng. Kalau sepintas dilihat sih menunya biasa-biasa aja, malah gak jauh beda dengan masakan di Indonesia. Ayam sama-sama digoreng, ikan juga, sapi lada hitam juga ada. Mungkin karena masakan Indonesia dan Vietnam serta negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakter bumbu yang mirip dan sama-sama dapet pengaruh dari masakan China jadi ya penampakan masakannya juga mirip. Kalau soal rasa?? Nah ini nih yang agak beda....



Tumis sapi lada hitam yang gw pesen rasanya ya standar lah, cuman di sini lada hitamnya kayak ditumpahin sebotol gede. Bener-bener lada hitam di mana-mana, akibatnya rasanya jadi pahit. Berikutnya irisan bawang bombay-nya segunung, daging sapi nya jadi nyempil-nyempil deh di balik bawang. Untungnya gw pecinta bawang, jadi ya seneng-seneng aja banyak bawang bombay-nya... Bagaimana dengan menu ikan-nya miss purple? Ikan gorengnya enak dan sangat bisa diterima di lidah, ikan digoreng kering kemudian di atasnya ditaburin irisan bawang putih dan daun bawang. Gurih dan cukup enak rasanya. Nah menu punya mr.Sunglasses dari penampakannya sih ayam goreng biasa aja. Tapi dikasih 2 potong bagian dada. Terus disajikannya gak pake sambel kayak di rumah makan sunda. Gw pikir rasanya ya standar ayam goreng lah, tapi ternyata rasanya lain. Agak aneh sih kalo gw bilang, ada sedikit rasa-rasa daun ketumbar dicampur daun mint. Aneh dan bikin selera makan jadi turun. Tapi semua terobati dengan minumannya, fresh young coconut. Air kelapa asli, gak dikasih gula, ditambah sedikit es batu. Seger banget di saat panas terik menyengat di Saigon. Lah gw berasa jadi komentator makanan gini yak!!!

Perut kenyang, minum air kelapa muda, ditambah semilir angin dingin, hoooaaammhhh ngantuk. Penyakit kalo perut kenyang, kayak gini jadinya apalagi sambil ditemenin sama angin sepoi-sepoi.

Angin semilir pun tiba-tiba berubah menjadi sangat kencang, suara angin semakin menderu, dan pepohonan pun mulai bergemuruh tertiup angin... (berasa horor yak ...) Dan akhirnya "butiran debu" eh maksudnya butiran air pun dengan cukup derasnya terjatuh dari langit... Byuuurrrrr hujan gede deh, berasa disiram segentong air. Hujannya bener-bener deras dan anginnya cukup kencang. Wah ternyata ekstrim juga yah cuacanya di sini. Abis panas terik tiba-tiba hujan derass....

-------------------------------------------------------- 45 menit kemudian ------------------------------------------------------

Akhirnya kami pun tiba di area cu chi tunnel. Sayang saat itu hujan rintik-rintik masih turun. Pepohonan basah diguyur hujan, tanah pun digenangi air dan membuat lumpur-lumpur menempel di alas kaki...

Po dan Jas Hujan Kresek
Untuk memasuki area Cu Chi Tunnel kita diharuskan membayar entry fee sebesar VND 80.000 per orang. Jadi kalo ke sini jangan lupa bawa uang ya, karena paket dari local tour biasanya tidak termasuk biaya masuk area wisata Cu Chi Tunnel.

Berhubung saat itu hujan masih turun dan bertambah deras, yah terpaksa beli jas hujan seharga VND 15.000. Haaahh jas hujan apaan tuh harganya sekitar IDR 7.500?? Yahh ternyata jas hujannya sepertinya yang sekali pakai gitu, bahannya tipis kayak kantong kresek. Warnanya macam-macam, hijau, orange, biru muda, pink. Tinggal pilih deh mau yang mana. Nah penampakan jas hujannya kayak yang dipake sama Po, unyu-unyu banget kan jadinya.... Ahahahhaaa
Nah kalo semua berdiri berderet pake jas hujan warna-warni ini, jadinya kayak anak-anak playgroup yang lagi tour rame-rame deh... -___-"  Hadeeehhh makin unyu-unyu yah jadinya....

Sebelum lanjut jelajah Cu Chi Tunnel, sedikit gw cerita apa itu Cu Chi Tunnel yaa....

Cu Chi Tunnel merupakan jaringan terowongan bawah tanah yang cukup kompleks yang dibangun dan dipergunakan oleh para pejuang Vietnam semasa perang melawan Amerika. Berjarak sekitar 70 km dari pusat kota Ho Chi Minh City, terowongan ini terletak di wilayah yang juga bernama Cu Chi.

Lalu digunakan sebagai apa saja terowongan ini?

Cu Chi Tunnel dibangun sebagai tempat bersembunyi para pejuang dan relawan perang Vietnam, merancang strategi perang, rumah sakit, dapur umum, dan sebagai tempat beristirahat dan berlindung dari serangan tentara Amerika. Cu Chi Tunnel ini panjangnya hampir 200 km dengan kedalaman yang beragam, bahkan bisa mencapai kedalaman kurang lebih 9 - 10 meter. Jalur terowongan dibuat berliku-liku dan cukup rumit. Tinggi terowongan kurang dari 1 meter dengan lebar tidak lebih dari 50 cm. Tentunya sangat sempit, gelap dan pengap. Bayangin apa yang terjadi kalau kita tinggal di bawah tanah seperti itu.....

Nah sekarang kita lanjutin jalan-jalan menjelajah Cu Chi Tunnel nya yaaa....

Setelah masuk ke dalam area Cu Chi Tunnel, pemandangan yang terlihat adalah pepohonan tinggi, semak-semak, jalan tanah, dan beberapa pondok dengan atap daun nipah. Setelah masuk melewati petugas pengecekan tiket, kita akan diajak masuk ke dalam sebuah pondok untuk menyaksikan film dokumenter tentang perang Vietnam dan tentunya Cu Chi Tunnel. Film dokumenter yang ditayangkan kurang lebih berdurasi sekitar 30 menit tersebut berbahasa Inggris dengan tampilan hitam putih. Menceritakan tentang masa-masa perang Vietnam, proses pembuatan terowongan bawah tanah, kehidupan di dalam terowongan Cu Chi, proses pembuatan senjata, ranjau, dan bom untuk berperang, serta taktik perang yang dibuat oleh para pejuang Vietnam. Kalau yang gak biasa nonton film-film dokumenter atau cerita sejarah, pasti bakalan ngantuk dan gak akan betah deh berlama-lama di gubuk ini.

Selesai menyaksikan tayangan film dokumenter, petualangan menjelajah Cu Chi Tunnel pun segera dimulai. Po mengajak kami memasuki jalan setapak yang becek karena hujan menuju ke tengah hutan. Sekitar 200 meter berjalan kami disambut dengan suara ledakan mirip tembakan senjata yang datang bertubi-tubi. Jadi inget waktu jaman wajib militer, denger suara tembakan harus langsung tiarap. Untungnya gw inget ini bukan lagi pendidikan wajib militer dari kantor. Padahal udah ambil posisi buat tiarap nih.... ahahahaaaa....
Lumayan kaget juga sih, untung gak punya penyakit jantung gw -__-"
Rupanya ledakan itu adalah suara dari petasan yang sengaja disediakan untuk menyambut kedatangan kami.

Akhirnya kami pun tiba di tempat perhentian pertama.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah sebuah lubang persembunyian kecil dengan ukuran yang tidak lebih lebar dari bahu gw. Kedalamannya pun tidak lebih dari 1 meter. Lubang ini merupakan tempat persembunyian para pejuang Vietnam dari kejaran tentara Amerika. Yah kurang lebih tempat persembunyian sementara jika berada dalam kondisi terdesak. Cara bersembunyinya pun sangat unik, setelah masuk ke dalam lubang selanjutnya kita angkat penutup lubang yang telah diselimuti dedaunan kering dengan posisi tangan diangkat lurus ke atas. Selanjutnya kita ambil posisi berjongkok dengan tangan tetap diangkat ke atas dan "tring" menghilang dari pandangan musuh deh. Lumayan juga loh gelap gulita di dalam sana dan yang pasti kalo lama-lama di sana bakalan keringetan. Keunikan lain dari lubang kecil ini yaitu para pejuang Vietnam hanya akan membuat lubang persembunyian semacam ini diantara dua pohon yang jaraknya hanya selebar bahu. Tujuannya apa coba? Tak lain dan tak bukan supaya tidak terdeteksi oleh musuh dan tidak dapat dilalui oleh tank maupun kendaraan perang lainnya.

Tiger Trap
Selesai dari menyaksikan bagaimana para pejuang Vietnam membuat lubang persembunyian sementara, Po mulai mengajak gw dan rombongan berjalan kaki untuk lihat-lihat jebakan-jebakan yang dibuat oleh para pejuang Vietnam.

Jebakan pertama adalah tiger trap. Jebakan ini bentukannya sebuah lubang persegi dengan kedalaman kurang lebih 1 meter yang di dasarnya tertanam bambu-bambu runcing dengan jumlah yang sangat rapat. Lubang tersebut ditutup dengan papan yang di tengahnya dipasang semacam poros yang membuat papan tersebut dapat bergerak membalik dari kedua arahnya.

Mekanisme kerjanya ngeri banget deh. Jadi ketika musuh menginjak papan di salah satu sisi, maka si papan tersebut akan membuka ke satu arah dan  musuh pun akan terjatuh kedalam lubang. Selanjutnya bambu-bambu runcing siap menembus telapak kaki bahkan menembus betis dan paha. Tidak hanya sampai di situ, karena papan tersebut diinjak di salah satu sisi, maka si papan tadi akan berputar membalik dan menimpa kepala si musuh. Dalam kondisi kaki tertancap pada bambu dan keseimbangan berkurang, ketika papan tadi menimpa kepala maka yang terjadi selanjutnya adalah tubuh si musuh akan terjerembab ke dasar lubang dan puluhan bambu-bambu runcing di dasar lubang siap menembus tubuh si musuh. Nah yang terjadi selanjutnya bisa dibayangin sendiri deh, gw gak sanggup ceritainnya.....

Folding Chair Trap
Nah jebakan berikutnya gak kalah bikin ngilu deh. Jebakan ini diberi nama folding chair trap. Jebakan ini cara kerjanya menjepit betis musuh untuk melumpuhkan kaki. Jebakan yang berbentuk kursi lipat ini di bagian ujungnya tidak terbuat dari bambu, tapi dari besi berkarat yang dibuat runcing. Cara kerjanya gini nih, ketika kaki si musuh menginjak bagian tengah dari jebakan ini, maka kedua sisi dari jebakan akan bergerak saling mendekat dan "jleb" kaki si musuh langsung terjepit dan tidak hanya itu saja, si besi berkarat tadi akan menusuk dan langsung menembus betis kaki.....

Kebayang jebakan di film-film yang digunakan untuk berburu? Ya mirip kayak gitu deh, jebakan tadi akan tertancap di kaki si binatang buruan dan secara otomatis kaki tidak bisa digerakkan. Itulah yang terjadi pada kaki si musuh dan yang lebih parahnya si besinya ini besi berkarat. Jadi dijamin deh bakalan tetanus. Hiiiyyyyy serem deh kalo dibayangin *meringis ngilu*

Bentukan-bentukan jebakan yang dibuat para pejuang Vietnam rupanya cukup beragam. Yang pasti sih bakalan bikin ngilu kalau denger cara kerja jebakan-jebakannya.

Bayangin aja ada jebakan yang bekerja seperti ini, ketika kaki masuk ke dalam jebakan yang dibuat, besi runcing siap menembus telapak kaki. Ketika kaki dipaksa ditarik keluar dari lubang jebakan, rupanya di bagian mulut lubang dipasang juga besi-besi runcing yang diarahkan serong ke arah dalam lubang. Jadi ketika kaki diangkat dari dalam lubang, besi-besi runcing tadi siap mengoyakkan betis anda hingga merobek seluruh betis anda mulai dari lutut hingga ke telapak kaki. Rasanya? yah bayangin aja sendiri ya, gw aja sampe meringis-ringis nih pas ngetik cara kerja jebakannya.....

Gak hanya sampai di situ, rupanya masih ada satu jebakan lagi yang namanya door trap. Jadi jebakan ini dipasang di balik pintu. Tujuannya ketika musuh masuk, maka kayu yang dipasangi besi-besi runcing akan langsung meluncur menuju tubuh anda! Nah cerdasnya para pejuang Vietnam adalah si jebakan pintu ini terbagi menjadi dua bagian yang terpisah. Jadi kalo bagian atas berhasil ditahan dengan tangan, jangan senang dulu ya.... Karena bagian bawah dari jebakan ini tetap akan meluncur menuju tubuh anda dan akhirnya "jleb...jleb..jlleeebbb" besi-besi runcing plus karatan akan langsung menancap menembus daging..... Pengen tau bentukannya si door trap itu macam apa? Nih gambarnya dan silakan dibayangkan sendiri ya mekanisme kerjanya, si gw sih udh meringis-meringis ajaa....

Awas semuanya minggir, jangan berdiri di depannya ya (kata si Po)

Nah gmn udah pada liat model-model jebakan yang dibuat para pejuang Vietnam kan? Masih pada ngilu-ngilu gak baca cara kerja-nya?

Selesai menelusuri dan meringis-ringis lihat ranjau dan jebakan-jebakan tadi, Po mengajak kami berjalan menelusuri rimbunnya pepohonan menuju tempat perhentian berikutnya. Nah tempat pemberhentian berikutnya adalah lapangan tembak (bukan bakso lapangan tembak yaa...). Jadi di sini menyediakan penyewaan senjata yang digunakan untuk berperang di masa-masa perang Vietnam. Senjatanya asli loh beneran. Ada M-16, M-60, AK-47, M-1, M-30, K-54, K-59 (kayak rute metro mini yah... #ehmaap) tinggal pilih mau pake senjata yang mana. Harga per peluru berkisar antara VND 25.000 s/d 30.000 tergantung senjata mana yang mau digunakan. Tertarik? Yuk dicoba sensasi memegang dan memuntahkan peluru dari AK-47....

Koleksi senjata
Oh iya di perhentian lapangan tembak ini juga tersedia toko souvenir dan toilet. Jadi kalau udah pada kebelet, mampir dulu yaa jangan sampe pada pipis di celana...

Selesai dari lapangan tembak, selanjutnya Po mengajak rombongan kembali merangsek memasuki jalan setapak menuju ke tengah hutan. Duhhh mau dibawa ke mana lagi nih, mana si terowongan bawah tanahnya yaa? Dari tadi gak sampe-sampe. Untung hujan gerimisnya udah mulai reda. Bisa copot jas hujan kresek nih....

Tak lama kemudian kami pun tiba di sebuah tempat dan terlihat ada sebuah lubang dan beberapa anak tangga turun ke bawah. Wah jangan-jangan ini nih jalan masuknya ke terowongan yang sangat legendaris itu. Maksud hati mau bertanya ke si Heru eh tuh anak malah gak ada di rombongan, Po juga nyari-nyari temen gw sama 3 orang cewek bule Ausie yang juga belom kumpul. Lah pada ke mana ya mereka? Apa kesasar?

Tetiba mereka pun datang, dan pas gw tanya "Dari mana Ru? Kesasar ya lu?" Sambil cengar-cengir dia jawab dengan santai "Abis pup gw, mules" | rrrrrrr -___-"

Setelah semua anggota rombongan berkumpul, Po mulai bercerita tempat berikutnya yang kita kunjungi. Po bilang ini adalah terowongan bawah tanah yang bisa diakses oleh turis-turis. Tenang aja udah dimodifikasi kok, jadi muat buat ukuran bule-bule. Nah Po bilang kalau terowongan yang bisa dilewatin ini didesain sedemikian rupa dengan total panjang 100 meter. Di setiap jarak 20 meter ada jalan keluar. Tujuannya kalau ada yang lelah, takut gelap, gak kuat jalan jongkok atau merangkak ya bisa keluar di pintu-pintu darurat ini.

Ihh Litha muaat *minta digampar*
Beberapa dari rombongan ada yang gak mau ikut masuk ke bawah. Buat gw sih sayang amat ya udah jauh-jauh datang ke sini gak ngerasain sensasi menjadi para pejuang Vietnam yang harus "blusukan" masuk terowongan bawah tanah yang sempit, gelap, dan pengap.

Nah berhubung si Heru dateng telat, jadinya kita masuknya urutan kedua dari belakang deh, abis gitu gak ada yang bawa senter. Akhirnya gw masuk pertama dan selanjutnya diikutin sama si Litha dan terakhir si Heru. Rombongan terakhir yang masuk adalah 3 orang cewek Ausie yang dateng telat juga.

Berjalan masuk ke dalam lubang sempit di bawah tanah gelap dan pengap bisa bikin panik. Rombongan depan gw sepasang suami istri yang berisik banget sambil teriak-teriak bikin panik. Eh rupanya si Heru juga sama aja bikin panik... Wooyy tungguin gw dong gelap banget inih... Ke mana nih jalannya??? Tungguin gw jangan cepet-cepet jalannya | hadeehhh berisik deh si Heru... Sampe-sampe 3 cewek Ausie paling belakang bilang "Do you need some light?" Ahhh Heru nih malu-maluin aja, si cewek-cewek Ausie itu aja tenang-tenang aja....

Berhubung Heru makin panik dan tambah berisik, gw putuskan keluar di pintu darurat pertama yang hanya berjarak 20 meter dari awal masuk. Gile begitu keluar baju udah basah kuyup plus paha dan betis gw kaku banget gara-gara harus jalan jongkok. Nah loh apa kabar ya kalau diterusin sampe 200 meter. Gempor deh kayaknya....

Eh gak lama kemudian si cewek-cewek Ausie itu ikutan keluar juga... Pada gempor juga kali yaa??? Akhirnya kami pun berjalan menuju pintu keluar terowongan. Woooogghh rupanya udah pada kumpul semua, tinggal kita doang. Cepet banget ya mereka jalan jongkoknya....

Setelah memastikan semua rombongan berkumpul, Po mengajak kita menuju perhentian yang terakhir. Tempat di mana lubang asap dari dapur bawah tanah keluar. Para pejuang Vietnam ini sangat kreatif, mereka membuat lubang-lubang kecil sedemikian rupa sehingga asap yang keluar sangat tipis dan menyerupai kabut di pagi hari. Mereka juga hanya memasak di pagi buta sehingga asap yang dikeluarkan berbaur dengan kabut pagi dan tidak terlihat oleh pesawat pengebom.

Yaakk selesai melihat dapur bawah tanah, Po menggiring kami berjalan hingga menuju ke pintu keluar. Rupanya berakhir sudah sesi jalan-jalan keliling Cu Chi Tunnel nya. Gak terasa ternyata gw diajak muter-muter dalem hutan, lihat-lihat ranjau, main senjata AK-47, masuk terowongan bawah tanah, sampe akhirnya ke pintu keluar menghabiskan waktu sekitar 2 jam.

Bagi anda yang suka dengan wisata sejarah, jelajah alam, ataupun mencari sensasi baru di tempat wisata, menurut gw Cu Chi Tunnel layak dikunjungi. Biayanya juga cukup murah. Selain itu banyak hal-hal baru yang dapat dipelajari dari sejarah perang Vietnam ini...

Waahhh panjang banget yah cerita di bagian ini, mudah-mudahan gak bosen ya bacanya. Soalnya cerita jalan-jalan gw di Saigon masih belum beres nih...

Tunggu kisah gw selanjutnya yaa....


Go To >>> Part 6

Back To >>> Part 4

1 komentar:

  1. halo..salam kenal..
    gw puti, rencana ma temen ke saigon bulan agustus nanti. kmrn kalian habis berapa per orgnya?
    thanks infonya.

    BalasHapus