Laman


Senin, 03 September 2012

Jalan-jalan ke Vietnam | Saigon... Saigon... Exploring Ho Chi Minh City (Part 6 - Saigon at Night)



Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.30 dini hari.....
Saatnya mengistirahatkan raga ini sebelum melanjutkan petualangan Saigon esok pagi.


-------------------------------------------------------- 7 jam sebelumnya -------------------------------------------------------


Kembali dari tour yang melelahkan, setelah masuk-masuk hutan, terowongan bawah tanah, jalan jongkok, muka rasanya tebel sama debu plus badan udah lengket-lengket gak jelas....

Air hangat yang keluar dari shower rasanya seger banget kena ke badan. Membasuh peluh yang menempel di tubuh yang lelah ini. Volume kucuran air dari shower sengaja gw bikin deras biar berasa dipijetin. Memang enak dan seger banget rasanya mandi air hangat dari shower, pegal-pegal di badan pun perlahan hilang.... (loh kok ceritanya malah kayak cerita di web dewasa.... maap yaa kembali fokus!!!!)

Kelelahan seharian keliling-keliling, perlahan sirna dengan semangat untuk menjelajah Saigon di malam hari. Memang kami sudah pernah melihat kondisi kota Ho Chi Minh di malam hari, namun hanya di sekitar hotel dan Ben Thanh Night Market saja.

Rencana kami malam ini adalah mencari makan malam halal dan akan menjelajah membeli beberapa oleh-oleh. Penasaran sih pengen makan di tempat makanan halal yang sempat kami lihat pagi harinya. Maklum berhubung semuanya buta arah, jadinya ya kita berjalan berdasarkan feeling aja deh....

Berhubung pagi harinya bus yang kami tumpangi melalui salah satu restoran halal, maka malam itu kami mencoba berjalan mengikuti rute bus pagi harinya. Berhubung sambil ngapalin jalan takut kesasar eh nemu jalan yang namanya Pasteur. Wahhh kok jadi berasa ada di Bandung ya? Gw pikir yang namanya jalan Pasteur cuman ada di Bandung doang, eh rupanya di Ho Chi Minh juga ada.

Kaki kami pun terus melangkah, entah ke mana seperti tanpa tujuan. Yang terpikir di benak kami malam itu hanya mendapatkan makanan halal untuk memenuhi kebutuhan si anakonda yang sudah mulai menggeliat.

Tak lama berjalan mulai tampak sedikit pencerahan. Sebuah gedung tinggi dengan lampu menyala terang bertuliskan "Vincom Center" Tempat macam apakah itu? Dari penampakannya sih tidak terlalu ramai, malah cenderung sepi dan agak-agak spooky. Maklum Minggu malem, mungkin banyak yang udah pada pulang gara-gara besoknya Senin.

Langkah kaki pun menarik kami untuk memasuki gedung tersebut. Segera kami masuk melalui sebuah pintu dan di dalamnya berdiri sebuah stand milik Air Asia yang sedang promosi. Diantara stand itu dipamerkan sebuah replika mobil F-1 berwarna merah. Ooooohhh rupanya maskapai ini sedang promosi paket tiket penerbangan di saat ajang F-1 akan digelar di Singapura bulan September. Cukup rame stand-nya dan beberapa pengunjung malah asik ber-narsis ria di depan replika mobil F-1. Pengen sih ikutan foto-foto tapi apa daya, hasrat itu pun tergoyahkan oleh hentakan protes si anakonda.

Vincom Center ini cukup besar, yah soalnya konsepnya adalah apartement, mall, dan perkantoran yang bergabung menjadi satu. Gampangnya sih lu tinggal di situ, kerja di situ,belanja di situ.... (apa gak bosen ya di situ-situ aja #ehmaap).

Berhubung udah semakin lapar, malam itu kami segera mendarat di sebuah resto bernama LongMonaco yang menyajikan berbagai makanan ala western. Seperti biasa pesenan Heru gak jauh dari ayam, Litha pesen ikan, dan kalo gw pasti harus nasi. Malam itu gw pesen semacam ricebowl yang isinya nasi, beef, chicken, seafood. Lengkap ya pesenan gw, maklum lagi lapar tingkat kecamatan. Nah rupanya porsi makanan di sini lumayan gede, jadi gak salah deh mendarat di tempat makan ini. Sekarang tinggal berharap rasanya gak ada yang aneh-aneh lagi...

Rasa makanannya lumayan enak dan gak terlalu mahal. Total kita makan bertiga VND 261.000 atau sekitar IDR 130.000. Yah masih standar lah per orang sekitar IDR 40.000 hampir sama kayak di Jakarta atau Bandung. Cuman gw ingetin ya kalo makan di resto-resto Vietnam biasanya kita dikasih semacam tissue basah di dalam plastik gitu. Kalau kita buka dan kita pakai siap-siap dikenain charge ya, jadi mending bawa tissue sendiri aja deh heheheee.....

Perut kenyang, anakondanya udah gak rewel lagi nih. Nah berhubung sekarang lagi ada di kawasan mall, yah sambil menyelam minum air boleh kan? Sedikit cuci mata dan lihat-lihat harga. Kalau diperhatikan barang-barang di mall ini harganya gak jauh beda sama di mall-mall di Jakarta dan Bandung. Jadi ngapain belanja di mall sini. Buat sekedar cuci mata sih boleh lah. Paling enggak jadi tau bedanya mall di Jakarta sama di Saigon.

Malam semakin larut, gak kerasa udah jam 22.00 aja. Kenapa ya kalo lagi vacation waktu begitu cepat berlalu. Tapi kalo lagi di kantor perasaan jarum jam gak maju-maju yaa....

Perut kenyang waktunya hunting barang-barang muraaaahhhh....

Yap waktunya ke Ben Thanh Night Market nih...

Berhubung gak apal jalan, yah sok tau aja deh kira-kira jalannya ke arah mana yaa.... Ikutin lagi deh si kaki ini mau melangkah ke arah mana. Sekitar 5 - 10 menit kami melangkah, eh nemu tempat keren nih buat foto-foto. Awalnya gw gak tau nih tempat apaan. Cuman di kedua ujung bangunannya ada semacam pos keamanan dan dijaga oleh beberapa petugas keamanan. Melangkah melalui pos keamanan, cuek aja gak ada yg negur. Aman nih....


Sampai di depan bangunan keren ini gw baru tau kalo ini tuh rupanya Ho Chi Minh City People's Committee Head Office atau Ho Chi Minh City Hall. Dulunya bangunan ini tuh Hotel de Ville de Saigon. Bangunan bergaya kolonial Perancis ini dibangun tahun 1902 - 1908 dan berubah nama menjadi Ho Chi Minh People's Committee pada tahun 1975. Sayangnya objek wisata ini tidak dibuka untuk umum.

Saking asyiknya mengagumi arsitektur bangunan ini, ketika mendekati bangunan tiba-tiba ... "Prriiiiittttt...!!!!" Lengkingan peluit sipetugas keamanan melengking sambil menunjuk-nujuk ke arah kami. Alamaaaakkk diusir nih kita, jadi berasa kayak lagi dikejar-kejar Satpol PP. Gw pikir lagi ada operasi yustisi (deg-degan gara-gara gak bawa passport) eh rupanya kita gak boleh mengambil foto bangunan dari arah dekat. Hmmm alesannya apa ya???

Nah berhubung diusir akhirnya kami memutuskan untuk menyebrang ke arah taman tepat di depan City Hall.

Ooohhh rupanya di sini toh kalau mau foto-foto. View nya lebih oke nih. Banyak juga yang foto di sini baik turis lokal maupun mancanegara. Naaahh buat pre-wed oke jugaloh di sini. Asik juga buat nongkrong sambil ngopi-ngopi ganteng di taman ini.

Di ujung taman ini ada sebuah patung yang merupakan patung dari uncle HO. Beliau adalah tokoh yang dihormati oleh bangsa Vietnam. Pahlawan bagi rakyat Vietnam. Dan untuk menghormati jasanya maka nama Ho Chi Minh digunakan sebagai nama kota menggantikan Saigon. Selain itu wajahnya pun terpampang di setiap pecahan mata uang negara Vietnam (Vietnam Dong /VND).

Selain taman indah dan patung uncle Ho, di sebrang City Hall berdiri sebuah hotel yang sangat terkenal "REX Hotel" Hotel mewah di Saigon. Bangunan hotel ini pun bergaya Perancis, sehingga semakin menambah kesan mewah dari arsitekturnya. Perpaduan antara gaya kuno Eropa dengan sentuhan dunia timur dan lokasinya yang tepat di pusat kota membuat hotel ini semakin memukau.

Berhubung hari semakin larut, sesi foto-foto di depan City Hall kita sudahi dulu. Sekarang mari lanjutkan perjalanan menuju Ben Thanh Market.

Tak jauh dari City Hall, kami pun tiba di Ben Thanh Market.Waktunya berburu....

Seperti cerita gw sebelumnya kalo di sini musti tawar barangnya sampe mampus! Nah malem ini bakalan gw praktekin tawar sampe 70% harga penawaran. Berhasil gak yah??

Tempat pertama yang dikunjungi adalah lapak penjual gantungan kunci, magnet kulkas, dll.... Lumayan dapet harga miring. 1 pak gantungan kunci isi 10 buah dibungkus dengan harga VND 60.000 dari harga penawaran VND 80.000. Sementara itu 1 pak magnet kulkas isi 10 buah berhasil dibawa pulang dengan harga VND 80.000 dari harga VND 100.000. Yah lumayan buat oleh-oleh. Cuman belum maksimal nih nawarnya.

Lapak berikutnya adalah tempat jualan hiasan-hiasan meja. Gw beli patung gadis Vietnam seharga VND 10.000 dari harga yang ditawarkan VND 20.000. Gotchaaa!!!! berhasil nawar 50%... Waaahhh makin terasah nih kemampuan tawar menawar gw.

Masih keliling di seputaran Ben Thanh Market gw keingetan sama oleh-oleh buat nyokap dan adek gw. Tas dengan motif sulaman Vietnam. Yang ini berhasil nawar 50% lagi dari VND 80.000 jadi cuman VND 40.000 ahahahaaa makin kalap kalo gini caranya....

Nah gara-gara keasyikan nawar, Heru sama Litha minta gw nawar barang yang mau mereka beli. Alhasil gw siap-siap keluarin jurus baru biar bisa dapet harga semurah-murahnya!

Yap korban berikutnya adalah pedagang kaos. Hmmm si Heru sama Litha minta dibantuin nawar nih. Si cici pedagangnya buka harga VND 140.000 per piece kaos. Wuiiihhhhh mahal bener coy!!! Dengan teknik merayu gw yang dahsyat, dagangan si cici gw tawar abis-abisan. Si cici sampe ampun-ampunan gara-gara gw nawarnya tega banget. Yah gimana enggak gw nawarnya jadi VND 40.000 per piece ahahahaa... Eh akhirnya nyerah juga dia, kaos kualitas bagus pun berhasil gw tawar jadi cuman VND 60.000 ajaahh. Ngahahahaaa tega yah gw nawarnya...Yah gak apa-apa lah, akhirnya si Heru ngeborong sekitar 18 kaos, Litha borong 4 apa 6 kaos gw lupa (Litha keukeuh ngaku cuman beli 2 padahal lebih...), dan gw yang ngebantuin nawar ikutan ngeborong 13 biji.. wewww berasa dirampok.

Gara-gara kita paling berisik di lapak si tukang kaos, orang-orang yang lalu lalang banyak yang ngeliatin dan pedagang-pedagang lain juga ikutan ngeliatin. Hadeeehhhh bodo amat deh, gak ada yang kenal ini. Cuman dampak buruk berikutnya adalah saat gw jalan keliling lagi semua pedagang menatap tajam ke arah gw dengan pikiran : "awas ati-ati sama orang ini, nawarnya kelewatan!" ngahahahahaaaa.....

Udah ahhh capek tawar-tawaran harganya, waktunya pulang ke hotel....

Malam yang menyenangkan, makan-makan, foto-foto, dan yang pasti belanja sampe puas....

Good nite all, see you tomorrow morning on next trip....


Go To >>> Part 7


Back To >>> Part 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar